Halaman

Kami Mendaki



Hampir setiap bulan kami dengar berita pendaki hilang ataupun tewas di gunung. Damailah disana sobat, kami pun dan mereka yang lain tidak pernah memungkiri mungkin saja jejak kecil kami akan terhenti ditempat yang indah seperti tempat yang kini kalian tempati selamanya.

Kami mendaki bukan mencari mati, apalagi menjadi pikiran kecemasan orang-orang terkasih di rumah.
Kami tidak lari dari masalah maupun pergi karena kecewa.
Kami mendaki gunung cuma ingin melihat sampai mana jarak langit dengan bumi setelah kami sampai dipuncak. Karena rasa-rasanya mimpi yang kami gantung sampai sekarang masih belum tampak kenyataannya.

Di bawah gunung kami masih menemui anak bayi yang dibuang ditempat sampah oleh ibunya,
Kami masih mendengar tangisan orang tua yang tidak punya biaya untuk menebus obat di rumah sakit,

Kami masih mencium bau busuk moral para pemimpin negeri ini, ada yang onani, tambah istri, korupsi dan persetan dajjal lainnya.

Bahagia tidak mengenal materi, mau kaya miskin semuanya bisa menikmati bahagia. Mati pun tidak mengenal usia dan tempat, mau muda tua, mau di kasur empuk atau beralaskan tanah semuanya bisa mati.

Sekali lagi, tujuan kami mendaki gunung bukan untuk mencari mati.

Teknik mendaki, dan cara bertahan hidup, itulah yang kami gemblengkan ke diri sebelum mendaki gunung...yaa karena kami bukan pendaki latah!

Dan...menjaga alam adalah harga mati yang harus selalu kami pegang karena itulah rumah kami.

Tidak ada komentar: